Senin, 08 Agustus 2011

Love Can Say More Than Anything

I love you more than anything that I love...
 
I miss you more than anything that I missed...

 
I need you more than anything that I need...

 
Now...

 
I'm afraid to lose you more than anything I fear...

 
Please, don't ever leave me again...

 
Because, I was afraid of being alone...

Minggu, 07 Agustus 2011

Untuk Yang Tersayang

Sayangku yang luar biasa, aku masih saja selalu mengingatmu. Memikirkanmu setiap waktuku, dan memimpikanmu dalam tidurku. Aku masih selalu menciptakan lagu-lagu tentangmu, tentang kisah cinta kita. Masih selalu menyanyikan lagu-lagu yang bisa membuat perasaanku damai saat mengingatmu. Bernyanyi tentang kegundahan hatiku, tentang kerinduanku, dan tentang betapa aku tak bisa hidup tanpamu.
Aku masih selalu mendengarkan lagu-lagu kenangan kita yang dulu sering kita dengarkan berdua. Mendengarkan lagu-lagu favoritmu, dan semua lagu yang dulu kau suruh aku untuk mendengarkannya saat aku sakit, saat aku merindukanmu, dan saat kau ingin memberi tahu kepadaku betapa kau mencintaiku.
Entahlah, yang aku tahu lagu-lagu itu bisa membuatku merasa nyaman dan tenang.
Cincin pemberianmu masih kupakai hingga sekarang, masih tetap melingkar dan terlihat indah di jari manisku. Tak pernah sedetikpun aku mencoba untuk melepaskannya, tidak pernah!
Aku masih selalu melihat foto-fotomu yang ku bingkai dan terpajang dengan rapi di kamarku. Masih menyimpan fotomu dalam dompetku, masih menjadikan fotomu sebagai desktop background pada laptopku. Menyimpan file berisi foto-fotomu yang ku ambil dari facebookmu melalui facebook temanku karena aku sudah tidak bisa melihat facebookmu melalui facebookku lagi.
Mungkin hanya dengan cara seperti itu aku masih bisa melihat mata indahmu, membelai rambutmu, mengusap pipi dan hidungmu, mengelus bibirmu, dan mencium keningmu.
Aku masih selalu mengintaimu. Menanyakan kabarmu kepada teman-temanmu, mencari segala informasi tentang dirimu. Aku selalu ingin tahu apa yang telah kau lakukan, dan apa yang telah kau lewati, selalu ingin tahu segala sesuatu tentangmu, tentang hidupmu, dan tentang hari-harimu.
Aku masih selalu bercerita mengenai dirimu kepada orang-orang disekitarku. Menceritakan kisah kita, menceritakan saat-saat bahagia yang pernah kita lewati bersama, menceritakan betapa luar biasanya dirimu dan aku sungguh beruntung karena telah mengenalmu, dan sempat memilikimu.
Aku masih selalu menyebut namamu saat aku berdialog dengan Tuhanku. Mendoakanmu dalam sujudku, memanggilmu dan mengucapkan selamat malam saat aku akan bergegas untuk tidur.
Wahai engkau yang tersayang, mungkin ini adalah sebuah bentuk dari rasa penyesalanku. Karena dibalik semua itu aku masih teramat sangat mengharapkanmu. Jika suatu saat Tuhan mengizinkanku untuk bisa bersamamu lagi, percayalah kasih, aku akan mencintaimu dengan setulus hatiku dan memberikanmu kebahagiaan melebihi kebahagiaan yang kau dapatkan dari siapapun. Aku akan menjadi yang terbaik untukmu dan kau akan menjadi yang terakhir dalam hidupku. Aku berjanji.

Senin, 01 Agustus 2011

Goresan Pena di Akhir Bulan Juli

Malem ini gue keinget sama dia lagi. Kangen? Iya. Sedih? Banget. Mewek? Udah dari tadi. :'(
Dari pada cuma mewek nggak jelas, akhirnya gue buka blog terus gue nulis "Love Letter" special buat dia.


 
To : ndutz, buncit, monyong, tha, bun-bun, idung...

Sayangku yang luar biasa, aku sungguh merasa beruntung dapat menulis padamu dan mengatakan betapa aku mencintaimu. Ini memang cerita lama, karena aku sudah begitu sering mengatakannya padamu, tapi aku suka menuliskannya dan melihatnya tertera di atas kertas.
Setiap saat aku hidup dengan ingatan akan sentuhan-sentuhan lembutmu, air matamu, perhatian manismu. Pesonamu yang tidak tertandingi terus-menerus menyala dan menyinari api dihatiku. Aku berpikir kalau cintaku telah berlalu sejak berbulan-bulan yang lalu, tapi setelah perpisahanku denganmu, aku merasa kalau aku mencintaimu beribu-ribu kali lipat dari sebelumnya. Percayalah padaku, aku tidak memiliki kekuatan untuk memikirkan hal lain selain dirimu.
Aku memikirkanmu sepanjang hari karena aku jelas tidak dapat memikirkanmu kalau hanya kurang dari satu jam, walau seberapa keras aku mencoba.
Hanya dirimu yang bisa memberiku kesedihan, kebahagiaan, atau kenyamanan. Tuhan pun tahu, meski aku mencoba sekuat tenaga untuk melupakanmu tetapi lagi-lagi aku tidak bisa membohongi diriku bahwa memang sampai saat ini hatiku masih tetap utuh terjaga untukmu.
Aku sungguh ingin menatap wajahmu, melihat mata indahmu, tersesat kedasar hatimu, dan membiarkan diriku hanyut dalam pelukmu, dengan seperti itu jiwaku akan terasa hidup kembali. Karena setelah kau pergi, jiwaku ikut menghilang bersamamu.
Aku masih teramat ingin berbagi apa saja denganmu, menunjukan sudut-sudut tempat yang indah, bercerita dihadapanmu, karena masih banyak yang ingin aku ceritakan padamu, tentang hari-hari yang kujalani tanpamu, tentang mimpi-mimpiku, tentang apa yang kualami selama ini, tentang rasa kehilangan dan penyesalan panjangku, tentang kerinduanku padamu, tentang perasaanku, dan juga tentang kejadian-kejadian dalam hidupku yang menyadarkanku akan berartinya dirimu untukku.
Kau tahu? Aku sungguh menyesalinya. Aku menyesal telah membuat semuanya menjadi sia-sia. Aku menyesal telah kehilanganmu.
Sudah berapa kali aku berkata dalam hati, selamat tinggal. Entah berapa kali juga selalu setelah itu aku mengingatmu kembali. Perbantahan antara pikiran dan jiwaku ini sudah tidak dapat di netralisasi secara logis. Akhirnya aku putuskan untuk menempatkan dirimu di bagian terdalam hatiku sebagai yang tersayang. Itu sudah cukup membuatku tenang meski tanpamu.

Betapa sempitnya waktu, betapa berartinya cinta...
Goresan pena ini hanya setitik tafsir dari gemuruh rinduku yang tak bertepi...
Maka jangan palingkan wajahmu karena hadirku...
Ceritamu masih panjang, masih sangat panjang. Dan aku tidak pernah memutuskan untuk berhenti, masih seribu malam...
Aku yakin..."Cinta" akan menemukan jalannya, seperti merpati yang akan selalu kembali ke sarangnya dikala senja...


From : munchu si alis ulet bulu... :-*



Ini surat cinta yang tak tersampaikan. Gue berharap suatu saat dia bisa baca tulisan ini, dan tahu apa isi hati gue.
Gue berdoa, memohon sama Tuhan...
"Tuhan, jika suatu saat dia membaca tulisan ini, terimakasih ya Tuhan karena Engkau telah membimbing dan menuntunnya untuk mengetahui isi hatiku. Tetapi jika tidak, Tuhan tolong tuntunin yaaaaaa. Please banget, ya Tuhan ya, aku mohon." :)

Aku Belajar Dari Kalian dan Aku Menuliskannya

     Mencoba bersuara didalam keheningan, mencoba merangkak dari kehampaan, mencoba menghindar dari keterbatasan. Semua tampak sama tiada berbeda. "BERDEBU, KERUH, dan SEMAKIN MEMUDAR."

     Ketika mata tak mampu lagi untuk melihat, ketika telinga tak mau lagi untuk mendengar, ketika bibir enggan untuk bicara, ketika jari-jemari tak sanggup lagi untuk menggenggam, dan ketika batin, jiwa, raga, hasrat, dan hati mulai tak bisa lagi merasakan. Hanya diam, tertunduk teguh, melihat sebongkah manusia menari kegirangan, mendengar celoteh mereka yang bersifat sekedar omong kosong belaka, berjalan dengan kebusukan manusia-manusia yang siap menikam kapan saja.

     "Aku muak akan semua ini!"

     Tertatih menahan perih. Tak pernah ada alasan untuk mengelak. Semua memang seperti ini, polos, apa adanya, tidak dibuat-buat, tanpa paksaan, dan mengalir begitu saja. Berjalan dan terus berjalan sebagaimana mestinya hingga hatiku mulai membeku. "Dingin, tak berselimut, rapuh, tersapu, dan lenyap."
Hingga pada suatu fase tertentu aku menjadi seperti seekor anak serigala, buas dan memiliki naluri pembunuh yang kejam tetapi masih tergantung pada induknya. Ya, seperti itulah perumpamaan diriku. Aku ingin melangkah maju tetapi masih terlalu takut, masih terlalu bergantung pada sesuatu, masih selalu terbebani oleh suatu hal.

     Kian berdebu  terhembus bangkai-bangkai masa lalu, menjadi keruh karena siksaan batin yang tak kunjung usai, semakin memudar terkena hantaman sang waktu, dan akhirnya lenyap tak pernah terlihat lagi.

     Entah sampai kapan. Sampai berakhir nafas ini? Mungkin iya mungkin juga tidak. Kembali pada esensi manusia hidup itu segalanya telah digariskan dan sudah ada yang mengatur. Aku hanya yakin bahwa Tuhan telah merencanakan yang terbaik untuk umat-Nya. Karena pada dasarnya, Tuhan selalu menginginkan takdir yang baik untuk hidup kita.

     "BAAH...!!! PERSETAN DENGAN APA YANG TERJADI!"
Sampai kapanpun ini akan tetap menjadi sebuah perjuangan, dan hidupku akan terus berjalan!
jiwa dan rasaku takkan pernah hilang tertikam hening, dan begitupun ragaku yang takkan pernah mati terbunuh sepi!

About Love

     Sahabat, akupun bukan pecinta sejati. Sekali waktu aku pernah juga tergoda untuk mengkhianati perasaanku sendiri meski setelah itu aku harus terjebak dalam perbantahan panjang antara pikiran dan jiwa, terlunta-lunta dalam perasaan bersalah yang tak berujung. Tapi memang begitulah mencintai, itu soal bagaimana kita berusaha setulus-tulusnya mengabdikan perasaan dan hati kita hanya untuk seorang kekasih. Sampai kapanpun kita tidak akan pernah tahu sepenuhnya kapan dan bagaimana caranya, maka gunakanlah hati dan kepekaan jiwa, tidak lebih.

     Cinta itu penuh misteri. Salah satu dari improvisasi naskah panjang drama komedi kehidupan untuk dipentaskan dalam dunia yang fana ini. Jadilah aktor dan pemain yang hebat untuk pentasmu!
Nikmati dengan rasa yang bebas tanpa kegelisahan dan tekanan karena sesungguhnya cinta tidak pernah memerlukan jawaban, tapi improvisasi, agresi, dan aksi !

     Seribu kalipun kamu bertanya, seribu referensipun kamu pelototi tidak akan pernah membuatmu puas. Karena cinta tidak memiliki peribahasa, definisi atau konteks yang pasti. Namun, ketika engkau merasa begitu damai, tenang dan nyaman bersama seseorang, merasa rindu, merasa kehilangan dan gelisah ketika dia tidak bersamamu, merasa hatimu begitu membutuhkannya dan baru kembali merasa tenang ketika dia ada disampingmu, mungkin itulah "Cinta."

     Cinta itu selalu tulus dan jujur, tapi sering kali cinta tidak bisa menunggu. Cinta itu soal bagaimana mengejar, bagaimana menunjukan perasaan kita yang paling dalam, bukan pasrah atau diam, bukan amarah tapi kesabaran, bukan menggebu-gebu dan tergila-gila, tapi juga bukan kalah sebagai pecundang!
Berhenti ada waktunya tapi bukan sekarang sahabat, ketika perasaanmu masih seperti api. Karena mungkin jiwamulah yang akan terbakar.

Ingat kawan, jadilah aktor dan pemain yang hebat untuk pentasmu!
Sekarang belum saatmu untuk berhenti!
"Sahabatku adalah pejuang-pejuang tangguh untuk hidupnya." Aku percaya itu!

Saat Berakhirnya Malam Hingga Menjelang Terbitnya Sang Mentari

Tulisan ini gue buat tanggal 3 juni 2011. Ini yang beneran gue lakuin waktu malem itu. Gue lagi bener-bener kangen sama mantan gue, dan juga besoknya tanggal 4 juni dia ulang tahun. Lagi-lagi gue harus kalah sama keadaan. Padahal gue pengin banget bisa ngucapin secara langsung di depan mukanya, tapi gue nggak bisa. Apa boleh buat, akhirnya gue cuma duduk diem di dapur sambil meluk boneka winnie the pooh yang rencananya mau gue kasihin ke dia sebagai kado special dari gue yang akhirnya nggak jadi. So, si "pooh-pooh" gue jadiin bantal guling yang selalu gue peluk setiap gue tidur.



Marlboro putih dan secangkir teh hangat. Ya, hanya dengan itu ketika saat ini aku duduk menyendiri mencoba menelaah lebih dalam makna. Memikirkanmu, berkhayal tentang dirimu, dan aku telah semakin hanyut terbuai oleh bias indah bayang wajahmu.

      Apa yang akan aku lakukan setelah ini?

Aku tidak bisa melakukan lebih. hanya sekedar itu, tidak bisa lagi!
Hanya mencoba bermanja-manja dengan bayang dirimu. Meskipun samar, tapi bayangmu telah kuhadirkan disini.
Hanyut, hanyut, dan semakin larut. Ku dapati lagi sepasang bayang mata indah yang dulu hampir setiap saat aku melihatnya.
Indah, bening, menawan, dan tak pernah sebelumnya kulihat mata seindah itu. Kucoba untuk menelusuri lebih jauh, menatap lebih dalam lagi sepasang bayang mata indah itu.
Mata inilah yang dulu selalu bisa menenangkanku, membuatku nyaman ketika memandangnya, dan saat ku tatap mata itu aku baru bisa berkata bahwa aku akan baik-baik saja saat berada disisimu.

      Aku hanya berusaha menjadi sewajarnya. Membiarkan malam ini berlalu sebagaimana mestinya, membiarkan bayangmu perlahan hilang dan lenyap tersamarkan. Mungkin aku hanya akan seperti ini hingga saat aku terjaga nanti dan kau mulai hadir kembali di mimpiku, mengajakku mengulangi lagi saat-saat indah dulu yang sekarang hanya bisa ku ulangi dan ku dapatkan di bunga tidurku ini.

Terserah, itu caraku melewati malam ini dan aku sangat menikmatinya!

      Bayang dirimu memudar dalam bias pandanganku, menjadi semakin membuyar dalam cahaya karena mata ini mulai berkaca-kaca dan tak kuat lagi aku menahan air mata yang sebenarnya aku harapkan untuk tidak pernah tumpah lagi.


      "Saat Berakhirnya Malam Hingga Menjelang Terbitnya Sang Mentari."
Itu adalah suatu malam setelah penyesalan panjang seribu malam dalam kehampaan hati setelah malam-malam tanpa batas penuh bait-bait doa dalam rokaat-rokaat khusyu di sepertiga malam terakhir aku berdialog panjang dengan Tuhanku.
Itu adalah suatu malam dimana kembali aku harus membunuh rasaku.
Dan itu adalah suatu malam saat aku menyadari bahwa aku telah sepenuhnya kehilangan dirimu.
Dengan kelembutan hati aku berbisik lirih "ini adalah malam pendewasaanku."

Dalam kesederhanaan ini dengan tulus aku ucapkan Selamat Ulang Tahun...
"Wanita Bermata Indah."




                                                 P.S : I Love U (now, tommorow, forever, and never die)

Tentang Perempuan

     Ini semua hanya sekedar diskripsi dari sudut pandang saya tentang "Perempuan." Sebuah penjabaran esensi dari eksistensi seorang Perempuan dalam perjalanan hidup saya. Bagaimana saya menilai dan memandang seorang Perempuan dalam kodratnya sebagai pasangan lelaki. Perempuan, makhluk yang selalu jadi pujaan kaum adam, yang memiliki sejuta pesona dan daya pikat yang sulit untuk dihindarkan.
   
     Sepertinya sudah bukan menjadi rahasia dan sesuatu yang tabu jika seorang perempuan selalu ingin tampak menarik dan menawan saat di lihat oleh lawan jenisnya. Itu wajar, karena itu merupakan sifat alamiah dari seorang perempuan. Mereka suka dipuji, disanjung, dan diperhatikan.

     Menurut saya, Perempuan itu ada dua tipe. Benar-benar perempuan dan perempuan benar-benar. Begini maksud saya, benar-benar perempuan itu sebagaimana layaknya seorang perempuan, berpayudara menonjol dengan kemaluan tidak menggantung yang pada umumnya rambutnya panjang terurai kebawah. Memiliki bentuk dan lekukan tubuh yang indah, berparas cantik dan menawan, yang mana mereka selalu bisa menantang syahwat lelaki. Tetapi mereka tidak memiliki attitude yang baik, dan juga tidak memiliki aspek kepribadian yang baik juga yang bagi saya dan juga saya yakin bagi kebanyakan lelaki itu penting. Sedangkan perempuan benar-benar adalah dia yang memiliki aspek kepribadian yang baik, yaitu Inner beauty, Mother ability, dan juga Character personality.

     Perempuan itu tidak cukup hanya dengan cantik, bertubuh indah, dan berpenampilan menarik. Mereka harus memiliki Inner beauty. Seperti yang kita semua ketahui bahwa kecantikan yang bukan hanya dari luar saja melainkan cantik hatinya, cantik kepribadiannya, cantik akhlaknya, cantik moralnya, sehingga seakan-akan tubuhnya memancarkan sinar terang yang merupakan suatu pesona tiada tara yang dapat membuat lelaki merasa tenteram dan damai saat singgah dihatinya dan melabuhkan cintanya. Mother ability yaitu sifat keibuan yang memang harus dan wajib dimiliki oleh seorang perempuan agar kelak saat dia telah menikah dia mengerti bagaimana dia harus menjadi istri yang baik untuk suaminya dan menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya. dan Character personality itu sendiri adalah bagaimana dia memposisikan dan menempatkan diri di lingkungan sosialnya. Bagaimana dia bisa menjaga hubungan baik dengan orang-orang disekitarnya, dan juga dengan keluarganya serta keluarga pasangannya.

     Kecantikan itu adalah anugerah dari Sang Pencipta dan itu sangat relatif yang pasti akan ada waktunya pudar dan bukan lagi menjadi apa-apa. Yang paling penting justru ketiga hal tadi, aspek-aspek kepribadian itulah yang akan kekal dan semakin terasah seiring berjalannya waktu, dan itulah yang paling penting. Jika kau ingin bibir yang menawan ucapkanlah selalu kata-kata kebaikan, jika kau ingin mata yang indah carilah kebaikan pada diri setiap orang, jika kau ingin mendapatkan tubuh yang langsing berbagilah makanan dengan mereka yang kelaparan. Kau akan mendapatkan bentuk yang kau ingini jika kau senantiasa berjalan dengan ilmu pengetahuan. Kecantikan Perempuan tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan juga pada kehalusan wajah dan bentuk tubuhnya, tetapi menurutku ada pada matanya. Cara ia memandang dunia, karena dimatanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia dimana cinta dapat berkembang didalamnya.

     Terserah, itu caraku menilai tentang Perempuan. Aku hanya tidak ingin memiliki anak dari rahim Perempuan yang tidak baik. Aku pun tidak ingin anak-anakku kelak dirawat oleh Perempuan yang salah. Aku adalah diriku, dan akan selalu menjadi diriku sampai mati ! Jangan pernah memaksa berusaha merubahku, karena kau hanya akan membuatku pecah berkeping-keping dan hancur. Tapi bawalah aku pada realitas yang menarik, tunjukanlah aku sudut-sudut yang indah, gunakan hatimu selembut mungkin maka aku akan luluh dan menemukan bentuk yang kau ingini sendiri tanpa konfrontasi dan benturan.

     Aku mencari cinta dan ketulusan, bukan kesempurnaan. "Terserah! Apapun dan siapapun kamu, ketika kau mampu membuatku jatuh cinta maka kau adalah segalanya bagiku. Terserah! Bagaimanapun orang lain memandangmu, ketika kau mampu mencintaiku dengan sepenuh hati dan segenap tulus maka kau adalah segalanya bagiku." Jadi jangan pernah berfikir tentang kekuranganmu, tapi bagaimana menjadi yang terbaik untukku. Aku lelaki biasa bukan apa-apa, dan tidak akan menjadi siapa-siapa tanpa ridho Allah. Tapi ketika aku mencintaimu, aku akan menjadi apa saja, melakukan apa saja untuk membuatmu selalu bahagia. Itulah aku yang harus kau kenal.

Untukmu Sahabat Terbaikku

Cinta...

     Bagai satu janji dalam hati, laksana sebuah harmonisasi dan dinamisasi kehidupan. Berjalan membentuk sebuah ritme yang menghasilkan nada-nada indah penghias jiwa. Cinta bisa membuatmu berarti, merasa dihargai sebagai seorang manusia, cinta juga mengajarkan kita tentang ketulusan dan keikhlasan, tentang memberi bukan mengharap menerima.

     Tapi, persetan dengan cinta! Kali ini aku ingin menulis tentang para sahabatku. Mereka para sahabat terbaikku, orang-orang hebat yang pernah Tuhan persembahkan untukku. Sang penolong, penasehat, pahlawan. Orang-orang yang telah banyak membentuk pribadiku. Mengajariku tentang bagaimana menjadi laki-laki.

     Hanya satu kata, "aku beruntung karena mengenalmu."
Beranjak dewasa bersama kalian adalah suatu kehormatan bagiku. Bertahun-tahun melewati malam bersama kalian, menghabiskan berbatang-batang rokok dan bergelas-gelas kopi hitam, menenggak berbotol-botol arak sembari berceloteh tentang sebuah mimpi, berbicara ngalor-ngidul tentang kehidupan, bersenda-gurau semaunya, aku yakin sudah terlalu cukup untuk mengenal kalian.

     Sahabatku, maafkanlah jika aku tak bisa selalu ada bersama kalian. Semua kegiatanku kini telah banyak menyita waktuku. Tetapi ketahuilah, meski ragaku tidak ada jiwaku selalu ada bersama kalian. Canda-tawa renyah yang terkadang malah jadi "garing" (merupakan bahasa yang biasa kami gunakan ketika ada yang membuat lelucon kurang lucu) itu yang selalu membuatku rindu untuk menghabiskan waktu bersama kalian. Aku hanya berharap semoga kebersamaan ini akan berlangsung sampai kita tua nanti. Namun jika kita telah hidup masing-masing, semoga apa yang telah kita lalui bersama bisa menyatukan kita kembali.

Terimakasih sahabat, terimakasih yang setulus-tulusnya...

Semoga apa yang pernah kita bagi dan rasakan, selamanya jadi milik kita...

Terimakasih untuk kebersamaan ini...

Biarkan aku mengejar mimpi...

Biarkan aku tetap menjadi sahabatmu...