Minggu, 07 Agustus 2011

Untuk Yang Tersayang

Sayangku yang luar biasa, aku masih saja selalu mengingatmu. Memikirkanmu setiap waktuku, dan memimpikanmu dalam tidurku. Aku masih selalu menciptakan lagu-lagu tentangmu, tentang kisah cinta kita. Masih selalu menyanyikan lagu-lagu yang bisa membuat perasaanku damai saat mengingatmu. Bernyanyi tentang kegundahan hatiku, tentang kerinduanku, dan tentang betapa aku tak bisa hidup tanpamu.
Aku masih selalu mendengarkan lagu-lagu kenangan kita yang dulu sering kita dengarkan berdua. Mendengarkan lagu-lagu favoritmu, dan semua lagu yang dulu kau suruh aku untuk mendengarkannya saat aku sakit, saat aku merindukanmu, dan saat kau ingin memberi tahu kepadaku betapa kau mencintaiku.
Entahlah, yang aku tahu lagu-lagu itu bisa membuatku merasa nyaman dan tenang.
Cincin pemberianmu masih kupakai hingga sekarang, masih tetap melingkar dan terlihat indah di jari manisku. Tak pernah sedetikpun aku mencoba untuk melepaskannya, tidak pernah!
Aku masih selalu melihat foto-fotomu yang ku bingkai dan terpajang dengan rapi di kamarku. Masih menyimpan fotomu dalam dompetku, masih menjadikan fotomu sebagai desktop background pada laptopku. Menyimpan file berisi foto-fotomu yang ku ambil dari facebookmu melalui facebook temanku karena aku sudah tidak bisa melihat facebookmu melalui facebookku lagi.
Mungkin hanya dengan cara seperti itu aku masih bisa melihat mata indahmu, membelai rambutmu, mengusap pipi dan hidungmu, mengelus bibirmu, dan mencium keningmu.
Aku masih selalu mengintaimu. Menanyakan kabarmu kepada teman-temanmu, mencari segala informasi tentang dirimu. Aku selalu ingin tahu apa yang telah kau lakukan, dan apa yang telah kau lewati, selalu ingin tahu segala sesuatu tentangmu, tentang hidupmu, dan tentang hari-harimu.
Aku masih selalu bercerita mengenai dirimu kepada orang-orang disekitarku. Menceritakan kisah kita, menceritakan saat-saat bahagia yang pernah kita lewati bersama, menceritakan betapa luar biasanya dirimu dan aku sungguh beruntung karena telah mengenalmu, dan sempat memilikimu.
Aku masih selalu menyebut namamu saat aku berdialog dengan Tuhanku. Mendoakanmu dalam sujudku, memanggilmu dan mengucapkan selamat malam saat aku akan bergegas untuk tidur.
Wahai engkau yang tersayang, mungkin ini adalah sebuah bentuk dari rasa penyesalanku. Karena dibalik semua itu aku masih teramat sangat mengharapkanmu. Jika suatu saat Tuhan mengizinkanku untuk bisa bersamamu lagi, percayalah kasih, aku akan mencintaimu dengan setulus hatiku dan memberikanmu kebahagiaan melebihi kebahagiaan yang kau dapatkan dari siapapun. Aku akan menjadi yang terbaik untukmu dan kau akan menjadi yang terakhir dalam hidupku. Aku berjanji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar