Selasa, 06 September 2011

Yang Sempat Terucap

Di ciumnya kening perempuan itu dengan penuh kesahajaan yang tinggi.
Lalu lelaki itu pergi menjauh tanpa pernah berkata apa-apa lagi, saat itu hanya hatinya yang berbicara.
Ia mencoba tetap tegar, ia sama sekali tidak mau di kalahkan oleh apapun, meski ia tahu bahwa hatinya telah remuk dan hancur berkeping-keping, rusak dan tak tahu bagaimana bentuknya.
Tetapi ia tetap saja angkuh, tidak berubah dan goyah sedikitpun.
Kemudian dengan langkah yang semakin berat, ia berjanji akan tetap menjaga cintanya kepada perempuan itu untuk selamanya, dan akan selalu menempatkan perempuan itu di bagian terdalam hatinya sebagai yang tersayang.
Terakhir ia sempat berucap, "Dia masih tetap menjadi perempuanku, saat ini hingga nanti, bahkan sampai Tuhan meratakan dunia!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar